Belum satu jam yang lalu datang seorang mahasiswi ke ruangan saya. Dia minta tolong tentang FS-nya. “Apa itu FS?”, kata saya. Soalnya, saya sedang beberes ruangan sambil menginstal Vista. Ternyata yang dia maksud adalah Friendster. Singkatnya ada yang melakukan spoofing terhadapnya. Alias, ada orang yang bikin entri baru di Friendster, lalu ngaku-ngaku yang punya adalah dia. Sialnya, orang yang melakukan itu sampai tahu nomer HPnya. Akibatnya dia kena teror SMS.
Yang membuatnya gelisah adalah karena tayangan di Friendster yang palsu itu isinya adalah sebuah diskredit. Saya belum lihat langsung (I am searching the site now!), tapi katanya isinya sebangsa: “Saya bisa di-booking“, dsb, dsb. Dia minta bantuan saya. What could I do ? Defacing / hacking entri-nya: repot amat. Kirim email lapor ke admin Friendster: lama dan mungkin saja dicuekin. Lalu apa ?
Yang pertama saya bilang ke dia: ganti nomer HP. Itu akan membuat dia tidak lagi menerima pesan-pesan yang membuat dia gelisah. Kedua, hapus saja account di Friendster, lalu buat lagi yang lain, tapi jangan di Friendster. Kalau masih mau model social networking kayak gitu, saya sarankan Multiply. Tapi kalau dia kapok dengan yang seperti itu, ya buatlah sebuah blog.
Cukup lama dia berdiri di depan meja saya, sementara saya sendiri tidak begitu yakin dengan apa yang saya sarankan. Dari dulu saya sudah berpikir bahwa Friendster itu rawan sekali dengan spoofing. Bisa saja saya temukan foto Tamara Blezynski, lalu saya buat entri di sana dan mengaku-ngaku saya adalah seorang artis pemain sinetron. Multiply juga bisa jadi di-spoof, tapi orang yang melakukannya harus rajin sekali ! Dia tidak saja meniru profile orang yang di-spoof, tapi juga menampilkan tulisan-tulisan yang seolah-olah yang empunya asli yang nulis. Well, itu kalo emang mau dilengkapi dengan tulisan. Tapi yang jelas, tulisan / karangan / essay adalah bukti diri yang sulit untuk dipalsukan.
Makanya lebih baik nge-blog saja. Kalau mau social networking, ya lewat milis, atau email, atau saling pasang link. Friendster sudah menyadari ini, hingga lalu ia menambah fasilitas blog. Tapi nampaknya ia harus melakukan lebih dari itu untuk menghindari para spoofer, yang mungkin saja di lain waktu ada yang menjadi korban yang lebih parah lagi dari mahasiswi saya itu.
Spoofing di Friendster
6 Februari, 2008 oleh tomita
Tinggalkan Balasan