Di televisi sampai sekarang masih ditayangkan iklan promosi Flexi yang dibawakan oleh grup band The Changcuters. Ada beberapa detik muncul pada tayangan itu yang mengatakan bahwa promosi itu “Bukan Jebakan”. Kebetulan sekali saya membaca itu dan jadi teringat apa yang sudah saya batin selama ini. Saya jadi bertanya-tanya, apa betul promosi itu bukan jebakan ?
Persisnya promosi itu begini. Kalau kita mengisi pulsa 50 ribu, misalnya, maka selain kita akan mendapatkan pulsa sejumlah itu, kita juga akan mendapatkan pulsa khusus dan sms gratis sebesar nominal yang kita masukkan. Saya bilang pulsa khusus, karena hanya bisa digunakan untuk nelpon ke sesama flexi atau ke telpon rumah biasa (PSTN). Soal SMS, kalau kita memasukkan pulsa 50 ribu, maka kita diberi 50 SMS gratis ke sesama fleksi atau ke jaringan telpon lain. Ini memang kelihatan seperti murni bahwa Telkom Fleksi sedang berbaik hati. Tapi kalau dilihat lebih kritis, apa betul ini bukan jebakan ?
Saya malah mau bilang, ini adalah jebakan yang sempurna. Yang jadi masalah adalah, ternyata promosi ini hanya berlaku untuk waktu tertentu. Jadi, nanti pada saatnya kalau ketentuannya sudah berakhir, maka para pengguna Fleksi akan harus mendapatkan pulsanya secara biasa. Bayangkan, ketika para penggunanya sudah biasa berleha-leha menggunakan telponnya (karena pulsanya banyak), pada saat itu mereka harus menghadapi kenyataan bahwa pulsanya tidak seperti waktu masa promosi dulu. Pola penggunaan sudah dibiasakan pada situasi di mana pulsa banyak. Yang terjadi mungkin adalah orang terpaksa mengisi dan mengisi pulsa terus.
Cara promosi ini mungkin juga bisa dibayangkan pada layanan-layanan lain yang serba menggratiskan ini itu. Kalau sebelumnya ada istilah social engineering, maka mungkin ini bisa dinamakan individual engineering. Soalnya, yang direkayasa adalah pola pemakaian telpon para individu pengguna Telkom Fleksi. Saya bertanya-tanya apakah dalam teknik marketing modern cara seperti ini ada namanya khusus ?
Saya juga bilang ini adalah jebakan yang sempurna. Orang pasti tertarik pada yang gratis, tapi pada saatnya nanti, orang juga tidak bisa menyalahkan operator karena dia sudah terlanjur punya pola penggunaan yang tinggi.
Saya sendir pake Flexi, tapi berpikir, kalaupun dikasih gratis seperti itu, lalu saya mesti telpon ke mana lagi ? Memang di akhir bulan saya suka mikir, ini pulsa gratis mesti dihabiskan untuk nelpon siapa ?
Promosi Flexi: Bukan Jebakan ?
11 Februari, 2008 oleh tomita
Tinggalkan Balasan