Kebetulan rumah Istri saya sekarang dalam keadaan kosong, dan kami sekeluarga tinggal di rumah Saya. Rumah yang kosong itu hanya diterangi oleh sebuah lampu listrik yang dipasang di depan rumah dan hanya akan menyala secara otomatis bila sore atau malam hari. Secara akal sehat, penggunaan listrik seperti ini sangat minim dan tentu biayanya per bulan tidak akan terlalu besar. Akan tetapi, yang terjadi adalah sudah tiga bulan ini bayaran listrik untuk rumah itu di atas 100 ribu.
Karena sibuk, saya baru mengurus soal itu baru-baru ini saja. Ternyata, karena rumah itu kosong dan pagarnya dikunci, maka petugas yang biasanya datang untuk mencatat angka meteran tidak bisa masuk. Saya tidak tahu, kalau begini caranya bagaimana PLN menentukan tagihan per bulan untuk pelanggannya ? Saya menduga, PLN banyak menghadapi rumah yang terkunci seperti rumah saya itu. Sudah tiga bulan kemarin saya bayarnya di atas seratus ribu. Saya punya sekurangnya tiga dugaan :
1. Si petugas pencatat asal saja memasukkan angka,
2. Si petugas mencatat bahwa rumahnya terkunci, lalu bagian billing masukkan angka
rata-rata dari bayaran per bulan account saya,
3. (Bisa saja!) Si petugas pencatat kong kali kong dengan bagian billing lalu dengan satu
dan lain cara uang lebihnya masuk ke kantong mereka.
Well, apapun itu, yang jelas saya dirugikan, meskipun sebenarnya saya juga salah karena meteran listrik rumah itu saya buat tidak accessible buat si pencatat. Yang jadi pertanyaan adalah, dari mana PLN bisa mengeluarkan angka tagihan per bulan itu ?
Saya akhirnya telpon ke kantor PLN terdekat. Saya disarankan untuk melaporkan angka bacaan meteran listrik ke 022-6011255 (ke Ibu Euis) setiap tanggal 27 akhir bulan sampai tanggal 2 awal bulan). Saya sudah mencoba itu awal bulan lalu. Dan tagihan listrik untuk rumah itu kemarin hanya Rp 18.540 saja !
PLN Main Pukul Rata ?
13 Februari, 2008 oleh tomita
Tinggalkan Balasan