Sekarang sedang ada iklan di TV tentang promosi Internet dari Telkom. Yang ditampilkan adalah anak-anak di pedesaan yang ikut lomba kliping. Gara-gara ada Internet, mereka jadi juara kliping, karena dalam waktu singkat sudah bisa membuat kliping yang tebal. Bukan iklan yang jelek menurut saya, tapi ada sesuatu yang berat sebelah pada konsepnya. Dan ini bukan hanya menyangkut iklan itu saja, tapi saya ingin menunjuk pada etos penggunaan Internet secara umum di Indonesia. Nampaknya terlalu dikedepankan bahwa Internet itu adalah sumber informasi, yang lalu ujungnya membuat kita hanya jadi sekedar konsumen informasi saja. Yang perlu dipertanyakan, kalau memang Internet itu sumber informasi, siapa yang membuat informasi itu ?
Bukankah aneh kalau diasumsikan bahwa Internet itu dengan serta merta di dalamnya sudah ada informasi yang siap digunakan ? Siapa yang menyediakan semua itu ? Siapa yang menulis ? Siapa yang membuatnya ? Saya berpikir akan ada saatnya paradigma yang konsumeristik seperti itu harus diubah. Mengkonsumsi itu gampang. Yang tidak terlalu gampang adalah memproduksinya.
Mungkin lalu akan dibayangkan bahwa kalau kita harus juga memproduksi informasi, maka urusannya jadi serius dan sulit. Saya pikir tidak. Lanskap user interface Internet sekarang ini makin friendly, murah, dan gratis. Dulu bikin tampilan di Internet / homepage harus mensyaratkan kita tahu HTML, membeli domain, dan hosting segala macam. Hari ini kita bisa blogging dengan gratis dan cepat. Dan kalau di mana-mana dikatakan bahwa Content is King, maka menurut saya itu bukan berarti kita harus selalu memproduksi sesuatu yang setara dengan, misalnya, tulisan kolomnya Goenawan Mohamad di Tempo. Menurut saya, Internet yang demokratis ini harus kita rayakan sebagai tempat yang bisa menampung curahan apapun juga, dan tinggal menunggu waktu hingga akhirnya search engine mengindeks tulisan kita dan entah kapan akan ditemukan orang lain.
Nampaknya suatu saat perlu ada kampanye tentang itu. Etos produksi informasi harus mengimbangi etos konsumsi. Dari pengguna Internet yang pasif, menjadi pengguna yang aktif.
Etos Penggunaan Internet
15 Februari, 2008 oleh tomita
Ditulis dalam Komputer / Internet, Social | Tinggalkan sebuah Komentar
Disclaimer
Isi Blog ini semata-mata merupakan representasi diri saya sebagai pribadi, baik dalam kaitannya dengan dunia sosial maupun dunia maya. Anda tidak diminta setuju atau tidak setuju dengan apa yang saya tulis. Gagasan, pandangan, dan ulasan yang saya tulis di sini tidak memiliki kaitan asosiasi dengan keluarga, tempat bekerja, atau komunitas-komunitas di mana saya tergabung di dalamnya.Komentar Terakhir
-
Posting Terkini
- Etos Penggunaan Internet
- Printer Keluaran Baru = Masalah ?
- T.SONIC 630 : Bukan Cung Koan
- PLN Main Pukul Rata ?
- Kasus Nama di BPK: Baca Dulu, Baru Bicara
- Nama Saya di Website BPK :(
- Promosi Flexi: Bukan Jebakan ?
- Akhir dari HKN
- Pengalaman Instal Vista (II)
- Pengalaman Instal Vista (I)
- Spoofing di Friendster
- Identitas Diri Keturunan Tionghoa
- Komunitas Copet HP
- Dilema Sekolah Lagi
- Sesudah “to”
Kategori Tulisan
- Bhs. Indonesia (1)
- Cellphones (3)
- English (1)
- Gadget Review (1)
- Interpersonal (1)
- Komputer / Internet (6)
- Personal (4)
- Social (4)
- Song / Album Review (1)
- Tak Berkategori (1)
- Uncategorized (1)
Blog Stats
- 20.138 hits
Meta
Tinggalkan Balasan