Pengalaman pertama Saya menggunakan modem Internet wireless adalah dengan Venus VT-12 melalui provider Telkomflexi, seperti yang pernah Saya tuliskan di sini. Tapi sejak koneksinya bermasalah, persisnya adalah setelah masa promonya berakhir, Saya merasa layanan dari Flexi itu (persisnya bernama Flexinet Unlimited) sudah tidak layak lagi digunakan. Sejak itu saya menggunakan beberapa modem dan koneksi lain, baik dari GSM maupun CDMA.
Tiba-tiba di penghujung tahun 2010 ini, sudah hampir setahun sejak Saya tidak lagi menggunakan koneksi Internet dari Flexi itu, Saya tertarik untuk mengeceknya lagi. Apakah kualitas koneksinya masih sama saja atau lebih bagus ? Kebetulan pada saat ini pun Saya sedang menggunakan dua modem CDMA yang lain, yaitu Smart dan Aha. Dalam batas tertentu, barangkali ada bagusnya kalau ketiganya diperbandingkan. BTW: posisi saya sekarang ini tidak sedang di tempat yang biasa (Bandung), tapi di Sumedang. Setelah mengecek koneksi di kota ini, ada baiknya saya juga akan mengeceknya di Bandung nanti.
Kebetulan saya masih punya SIM card Flexi yang masih aktif. Saya masukkan pulsa secukupnya, daftar ke 2255 untuk mingguan (Rp 15.000,-), lalu saya terima SMS yang memberitahukan username, password, dan nomor dial-nya. Saya baca lagi tulisan saya sendiri yang menjelaskan kenapa waktu itu pulsa bisa terkuras sampai habis meski koneksinya hanya sebentar. Oh, ternyata saya harus membuka Internet Explorer dan memasukkan connection rule sebagaimana mestinya di sana. Tapi untuk itu saya harus sudah dalam keadaan siap koneksi, sementara driver belum dipasang. Saya langsung ke situsnya PT. Subur Semesta itu, ambil driver untuk VT-12, lalu langsung instal. Pasang setting-nya di software dan pasang pula setting yang sama di Internet Explorer itu. Sinyal ternyata cukup kuat di sini. (BTW: koordinat saya sekarang di sini adalah S06o 51.599’ dan E107o 55.350’).
Begitu koneksi terjadi, saya langsung terpikir untuk ke speedtest.net. Tapi ternyata koneksi yang ada tidak memenuhi syarat untuk pengecekan kecepatan. Yang muncul adalah seperti ini :
Latency Test Error berarti untuk mem-ping saja sudah tidak bisa. Saya lalu matikan koneksi, coba untuk konek lagi, dan masuk ke speedtest.net lagi. Sekarang yang muncul begini :
Missing License Key Saya tidak tahu apa artinya. Barangkali saking lambatnya koneksi, maka koneksi itu tidak diizinkan masuk ke situs ini, … 🙂
Saya tahu di setiap tempat pengetesan kecepatan koneksi ada masalah reliabiitas / keterandalan yang disebabkan macam-macam faktor. Tapi menguji kecepatan pada suatu saat dan tempat tertentu kiranya bisa memberikan gambaran relatif tentang kinerja dari sebuah koneksi. Karena di speedtest.net tidak bisa, maka saya cari alternatif lainnya. Pilihan Saya, semoga tidak terlalu buruk, adalah di whatismyip.com. Saya gunakan server di New York, hasilnya adalah :
Lalu saya coba modem AC2726 dengan koneksi Smart itu. Melalui server New York juga, hasilnya adalah :
Berikutnya saya juga coba modem V-ME 110 dengan koneksi Aha (Esia). Masih juga dengan server New York, hasilnya seperti ini :
Dengan hasil seperti di atas, apakah kita bisa mengatakan bahwa koneksi Internet menggunakan Flexinet Unlimited itu layak pakai ? (sebenarnya hal yang sama bisa juga kita pertanyakan untuk Smart dan Aha, tapi keduanya bukan fokus di sini). Memang sekali lagi, hasil tes ini relatif, tapi dari penggunaan yang riil untuk browsing, Saya mendapati bahwa waktu load untuk sebuah situs cukup lama. Saya coba beberapa situs berita seperti detik.com, okezone.com, dan vivanews.com, hasilnya seperti itu. Jelas koneksi seperti ini sangat tidak ideal bila kita membuka beberapa jendela browser pada saat yang bersamaan, apalagi untuk main game.
BTW, alasan lain saya menulis tentang Flexinet Unlimited ini lagi adalah karena melihat hit rate pada tulisan Saya yang terdahulu (terakhir saya lihat, ada 7196 hits). Saya heran kenapa begitu banyak orang masih penasaran dengan koneksi yang memang sudah terbukti lambat ini. Sebenarnya bukan saja hit rate, tapi ada begitu banyak komentar dan diskusi pada tulisan itu (terakhir saya lihat ada 559 komentar). Setelah Saya banding-bandingkan dari segi tarif, ternyata Flexinet Unlimited memang paling murah saat ini. Untuk paket harian, tarifnya adalah Rp 2.500,-. Sementara untuk paket harian dari Smart yang paling murah adalah Rp 3.000,-. Sedangkan pada Aha, tarif harian termurahnya adalah Rp 4.000,- Bergerak ke bulanan, untuk Flexi adalah Rp 45.000,- ; untuk Smart Rp 45.000,- juga ; sedangkan pada Aha Rp 80.000,- Kalau saja kita jeli, jelas kita tidak akan melirik Flexi. Masalahnya, jenis koneksinya masih CDMA 1x, sedangkan kompetitornya terdekat dari segi tarif, yaitu Smart, koneksinya sudah Evdo (pada wilayah-wilayah yang memang sudah didukung).
Namun barangkali ada alasan lain kenapa Flexinet Unlimited ini masih dicoba-coba. Alasan utamanya adalah karena ketersediaan koneksi. Saya tidak tahu persis masalah ini, tapi karena Flexi itu milik Telkom, barangkali infrastrukturnya jauh lebih menjangkau ke banyak pelosok di Indonesia, sedangkan Smart dan Aha barangkali hanya ada di wilayah perkotaan. Cukup menyedihkan juga soal ini. Sebagai contoh, salah satu komentator tulisan Saya untuk Aha mengeluhkan kenapa di Kalimantan tidak ada Aha, padahal kebutuhan untuk koneksi Internet di sana tidak kalah besar dibandingkan di pulau-pulau lain di Indonesia. Istilah digital divide itu jangan-jangan bukan sekedar frase / ungkapan yang catchy, tapi memang kenyataan !
Bagi yang beruntung bisa mendapatkan koneksi Internet bagus, yang terpikir adalah apa yang bisa dilakukan dengan koneksi Internet yang ada, tapi ternyata cukup banyak orang yang masih berjuang untuk bisa sekedar mendapatkan koneksi yang layak ke Internet. Flexinet Unlimited memang murah, tapi itu relatif mengingat kompetitornya memiliki keunggulan teknis yang lebih, meskipun mungkin belum tersedia di seluruh wilayah Indonesia. Apakah di sini memang berlaku “kualitas barang ditunjukkan oleh harganya” ? Apakah karena Flexinet Unlimited itu murah maka lantas ia jadi berkualitas seperti yang sekarang ? Saya mempertanyakan ini karena nampaknya koneksi Internet ini diselenggarakan dengan tidak mengacu pada standard layanan publik tertentu yang masuk akal. Maksud saya, kalau memang secara teknis tidak layak, mengapa harus diadakan ? Ada beberapa belas ungkapan komentar caki maki di blog saya ini yang tidak saya approve, yang menunjukkan kekesalan banyak orang tentang layanannya. Terutama adalah soal hilangnya pulsa itu. Saya turut prihatin. Yang jelas saya pernah menikmati koneksi Flexinet Unlimited yang sangat bagus, dan itu adalah sebelum masa promonya berakhir pada 31 Oktober 2009.
Jalan bagi terwujudnya koneksi Internet yang berkualitas, terjangkau, dan merata di Indonesia memang masih jauh. Semoga yang akan dicapai Depkominfo bukan sekedar sesumbar belaka.
Tinggalkan Balasan